Saturday, July 16, 2011

Menguak Rahasia Kesuksesan Bisnis Rasulullah SAW dan Para Sahabat

I. Meneladani Kesuksesan Bisnis Rasullah

Rasulullah pada saat berdagang tidak hanya sekedar melakakan transaksi, tetapi juga telah melakukan berbagaiaktivitas untuk merebut mind share, market share dan heart share. Hal ini dibuktikan dengan semua target market yang telah disegmentasi sebelumnya.
Pada kegiatan marketing modern, goal setting yang akan dicapai dengan penguasaan heart share adalah loyality consumer atau kesetiaan pelanggan. Rasulullah tidak hanya mampu menciptakan pelanggan yang loyal tetapi juga mampu membauat pelanggan percaya dengan menggunakan formula kejujuranm keikhlasan, silaturrahmi, dan bermurah hati yang menjadi inti dari seluruh kegiatan bisnis yang dilakukan oleh Rasulullah. Pada tahap ini, Rasulullah tidak hanya mampu memenangkan heart share dari konsumen tetapi lebih jauh telah memenangkan soul share.

1. Jujur
Sebelum memulai karir sebagai pengusaha, Rasulullah telah lama dikenal sebagai pengusaha, Muhammad telah lama dikenal sebagai seorang yang dapat dipercaya oleh semua orang. Setelah Rasulullah melakukan perniagaan, sikap tersebut tidak berkurang sedikit pun. Sikap jujur ini yang menjadi dasar kegiatan dan ucapan Rasulullah secara otomatis membuahkan keprcayaan jangka panjangdari semua orang yang berinteraksi dengannya.
Sikap jujur adalah kunci utama dari kepercayaan pelanggan. Kepercayaan bukanlah suatu sesuatu yang diciptakan. Tetapi kepercayaan adalah sesuatu yang dilahirkan,
Walaupun Rasulullah telah mendapatkan kepercayaan dari konsumen, tapi ia tidak memanfaatkan kepercayaan tersebut untuk mendapatkan laba yang lebih banyak.
Rasulullah bersabda, “Aku bagaimanapun hanya seorang manusia. Jika kalian membawa satu perkara ke hadapanku dan salah satu dari kalian lebih fasih berbicara dari yang lain setelah mendengar pendapat, sangatlah mungkin aku akan memutuskan perkara tersebut menuruti kepentingannya.”
Rasulullah pada akhirnya akan menjadi penguasa jazirah Arab sesungguhnya memiliki kekayaan yang berlimpah. Namun dengan sikap ikhlasnya, ia lebih memilih hidup bersahaja untuk mendapatkan ketenangan batin. Sebuah hal yang sampai kapanpun tidak dapat dinilai dengan uang.

2. Professional
Seiring denga sikap jujur dan ikhlas, Rasulullah menekankan pada pentingnya sikap professional dalam pekerjaan. The Right Man on The Right Job menjadi inti dari sikap professional. Sikap ini menjauhkan dari sifat malas, tidak mau berusaha dan hanya menerima tanpa ada usaha malas menuju ke arah yang lebih baik.
Hanya karena adanya penekanan pada sikap ikhlas tidak berarti setiap orang menjadi malas. Profesionalisme dan ikhlas aadalah dua hal yang saling berkaitan dan saling menyeimbangkan. Profesionalisme menjaga dari sikap makas dan hanya menerima aa adanya tanpa ada usaha yang optimal.

3. Silaturahmi
Silaturahmi pada dasarnya adalah formula untuk menjaga hubungan baik dengan sesame manusia, lingkungan, makhluk hidup yang lain. Pada saat itu, tepatnya pada abad ke 7, Muhammad sudah menekankan pada pentingnya slaturahmi dalam rangka mengetahui costumer insight, dengan mengggunakan silaturrahmi sebagai salah satu seni dalam berdagang yang tentu saja secara tidak langsung akan menaikkan omzet perdagangan.
Dengan silaturahmi kita dapat membangun jaringan kerja (networking) yang tidak terbatas. Silaturahmi juga memiliki arti pengertian yang jauh lebih dalam daripada hanya sebatas hubungna bisnis. Silaturahmi, sebuah sikap dalam menjalin hubungan dengan siapa pun atasa dasar jujur, ikhlas dan professional.

4. Murah Hati
Terkadang setelah mendapatkan kesetiaan pelanggan, sebuah perusahaan cenderung memanfaatkan kesetiaan tersebut untuk mendapatkan keuntungan yang lebih banyak.
Rasulullah tidak pernah menawarkan semua jenis produk atau menjanjikan semua solusi untuk semua orang. Murah hati yang membentuk marketing Muhammad menjaga ssiapapun dari melakukan sikap pembodohan dan pemanfaatan konsumen.
Murah hati adalah the center of soul marketing sebuah konsep marketing yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. Kejujuran menghasilkan kepercayaan, keikhlasa menghasilkan ketenangan dalam bekerja, profesionalisme menghasilkan kesungguhan dan dedikasi tinggi serta silaturahmi membentuk jaringan kerja dan keuntungan moril dan materiil yang tidak terbatas. Dengan didasari sikap murah hati dan cara kerja dari keempat elemen tersebut yang beerkesinambungan akan membentuk sebbuah pola piker yang ideal, sebuah paradifma baru yang berpusat pada sikap murah hati ini adalah the real solution dalam marketing yang dilakukan oleh Rasulullah SAW.
II. Belajar dari Kesuksesan Bisnis Sahabat & Isteri Raulullah SAW

a. Abdurrahman Bin ‘Auf
Beliau adalah salah seorang dari 10 sahabat yang dijamin masuk syurga sekaligus sebagai salah satu icon orang terkaya di zaman Rasulullah.
Jumlah aset kekayaan Abdurrahman bin Auf diperkirakan melebihi 2.560.000 dinar atau setara dengan Rp. 3,2 Trilyun saat ini. Dan itu belum termasuk aset properti dan aset lainnya yang ia miliki.
Diriwayatkan bahwa keempat istri Abdurrahman bin Auf mendapatkan ganti hak waris sebesar 80.000 dinar ( Rp 100 milyar) peristri, sehingga total ganti waris untuk keempat istrinya adalah Rp 400 Milyar. Nah, sesuai dengan hukum waris ( melalui pendekatan perkiraan ) bahwa jatah waris istri-istri adalah seperdelapan dari total warisan. Itu berarti angka Rp 400 Milyar baru seperdelapan kekayaan total beliau. Sehingga asumsi minimalnya, kekayaan warisan beliau totalnya adalah Rp 400 M x 8 = Rp 3,2 Trilyun.
Apa saja rahasia sukses dunia akhirat dari Abdurrahman bin Auf?
Berbisnis untuk mencari keridhaan Allah semata.
Abdurrahman bin Auf adalah seorang saudagar yang jujur dan profesional. Ia senantiasa menghindari hal-hal yang haram bahkan yang subhat sekalipun. Ia tidak pernah melakukan praktek ribawi atau menghalalkan segala cara untuk meraih kekayaan. Sehingga keseluruhan hartanya adalah harta yang halal, sampai-sampai Ustman bin Affan yang sudah sangat kayapun bersedia menerima wasiat Abdurahman ketika membagikan 400 Dinar bagi setiap veteran perang Badar.
Diantara ungkapan Abdurahman bin Auf yang menarik sekaligus menunjukkan cara berpikir beliau yang positif adalah, “Sungguh kulihat diriku, seandainya aku mengangkat batu niscaya kutemukan di bawahnya emas dan perak !”
Para ahli saat ini mengatakan bahwa keajaiban berpikir positif adalah saat anda mengatakan bisa, maka anda akan bisa. Secara tidak langsung Abdurrahman bin Auf yakin bahwa ia bisa menghasilkan uang dari setiap usaha dan perniagaannya.
Hasil usaha serta kekayaannya tidak dinikmatinya sendiri.
Abdurrahman bin Auf pernah menyumbangkan seluruh barang yang dibawa oleh kafilah perdagangannya kepada penduduk Madinah padahal seluruh kafilah ini membawa barang dagangan yang diangkut oleh 700 unta yang memenuhi jalan-jalan kota Madinah.
Selain itu juga tercatat Abdurrahman bin Auf telah menyumbangkan dengan sembunyi-sembunyi atau terang-terangan antara lain 40,000 Dirham (sekitar Rp 1.4 Milyar uang sekarang), 40,000 Dinar (sekarang senilai +/- Rp 50 Milyar uang sekarang), 200 uqiyah emas, 500 ekor kuda, dan 1,500 ekor unta.
Beliau juga menyantuni para veteran perang badar yang masih hidup waktu itu dengan santunan sebesar 400 Dinar (sekitar Rp 500 juta) per orang untuk veteran yang jumlahnya tidak kurang dari 100 orang.
Sedekah telah menyuburkan harta Abdurrahman bin Auf, sampai-sampai ada penduduk Madinah yang berkata, “Seluruh penduduk Madinah berserikat dengan Abdurrahman bin Auf pada hartanya. Sepertiga dipinjamkannya pada mereka, sepertiga untuk membayari hutang-hutang mereka, dan sepertiga sisanya dibagi-bagikan kepada mereka”.
Beliau juga menyantuni para veteran perang badar yang masih hidup waktu itu dengan santunan sebesar 400 Dinar (sekitar Rp 500 juta) per orang untuk veteran yang jumlahnya tidak kurang dari 100 orang.
Sedekah telah menyuburkan harta Abdurrahman bin Auf, sampai-sampai ada penduduk Madinah yang berkata, “Seluruh penduduk Madinah berserikat dengan Abdurrahman bin Auf pada hartanya. Sepertiga dipinjamkannya pada mereka, sepertiga untuk membayari hutang-hutang mereka, dan sepertiga sisanya dibagi-bagikan kepada mereka”.

b. Khadijah Binti Khuwailid
Sebelum datangnya Islam, ia sudah dijuluki sebagai ath-thahirah “perempuan suci”, karena ia memiliki kehormatan, kedudukan tinggi, keimanan sejati, jiwa besar, dan perilaku suci. Dari sifat-sifat kemuliaan yang dimiliki Khadijah, ternyata mampu mengantarkannya pada kesuksesan yang gemilang Kesuksesan bisnis Khadijah bukan terjadi secara kebetulan, tapi di dalamnya terdapat konsep yang amat cerdas dan universal.
Faktor internal terdiri dari keimanan yang kokoh dan spiritualitas yang tinggi, mentalitas wirausaha, memiliki modal dan pandai mengelolanya, kemampuan merekrut karyawan dan mejalin mitra kerja, suka berderma, berani mengambil keputusan dan pandai membaca peluang. Sedangkan, secara eksternal, Mekah merupakan daerah strategis serta cocok untuk iklim usaha dan memiliki stabilitas kemanan.
Iman memiliki pengaruh yang sangat luar biasa, dahsyat, dan sangat penting dalam menentukan maju tidaknya bisnis seseorang. Karenanya, keimanan Khadijah yang kokoh merupakan kunci rahasia pertama di balik kesuksesan bisnisnya. Sementara itu, hampir semua pebisnis di Mekah ketika itu, semuanya paganisme. Sehingga, mereka benar-benar tidak memiliki apa yang dimiliki Khadijah, yaitu berupa kematangan spiritualitas. Sebab, dari iman itulah akan membuahkan kekuatan batin dan jiwa, sikap tidak pernah gentar, rasa aman dan tidak mudah putus asa, rasa harapan, rasa penuh percaya diri (self confidence), dan membuahkan sikap toleran dan damai.
Rahasia kesuksesan Bisnis Khodijah:
1. Mempunyai keimanan yang kokoh dan spiritualitas yang tinggi.
2. Mempunyai mentalitas wirausaha yang tinggi. Dahulu, Khodijah telah menyediakan lapangan kerja bagi kaum laki-laki Quraisy. Padahal pada masa itu, system yang berlaku di masyarakat adalah system paternalistik.
3. Pandai dalam mengelola modal. Khadijah RA memang mempunyai modal yang berlimpah tetapi ia tidak membiarkan modalnya menganggur dan tidak dikelola secara produktif.
4. Mempunyai kemampuan merekrut karyawan, mengelola karyawan, dan dan menjalin mitra kerja.
5. Berani mengambil keputusan dan pandai membaca peluang.
6. Suka berderma.
7. Mampu membaca pasar dan target market.
8. Pandai memanfaatkan peluang jaminan stabilitas keamanan kota Mekkah dam letaknya strategis untuk menekuni usaha perdagangan.


III. Banyak Jalan Menuju Sukses Berbisnis

a. Apakah menuju bisnis sukses harus memiliki MODAL BESAR???
Membangun Bisnis dari Modal Pesangon 62 Yen. (Rp 6.200)
Untuk membantu meringankan beban keluarga yang mengalami kebangkrutan, di usia 9 tahun ia dikirim ke Osaka untuk menjadi pembantu rumah tangga dan merawat anak majikan, dengan gaji 10 sen per bulan. Sekalipun masih anak-anak ia rajin dan bertanggung jawab.

Beranjak remaja ia ingin bekerja. Dengan bantuan mantan majikan, ia mendapatkan pekerjaan di pabrik sepeda sebagai teknisi. Di tempat barunya, remaja ini mau melakukan apa saja sekalipun di luar tugasnya sebagai teknisi, seperti melayani pelanggan, memperbaiki sepeda, menolong membelikan rokok, menanggapi nkeluhan, melayani pembelian, dsb. Sikapnya yang terbuka menerima segala beban pekerjaan tersebut tanpa sadar membuatnya mulai mengerti cara mengelola usaha,
Karena tertarik pada trem listrik, di usia 16 tahun ia pindah ke pabrik Osaka Electric Light, bertugas mengatasi perbaikan kabel. Dua tahun bekerja, ia memutuskan untuk sekolah malam pada Kansai School of Commerse and Industry, di Osaka. Pemuda ini bekerja sambil belajar. Karirnya meningkat terus hingga di usia 22 tahun ia diangkat sebagai penguji para mandor.
Setelah tujuk tahun bekerja dan cukup menguasai kelistrikan, ia memutuskan berhenti bekerja dan memulai usaha sendiri. Saat itu ia hanya mempunyai tabungan sebesar 20 yrn (Rp 2.000) dan mendapat pesangon sebesar 42 yen (Rp 4200). Dengan uang senilai 62 yen (Rp 6200) ia memulai bisnis di rumah kontrakan yang berkuran 40m2
Apa yang bias dilakukan pemuda ini dengan modal uang 62 yen?
Dengan modal sekecil itu, pemuda ini merintis perusahaan yang menjadi cikal bakal raksasa bisnis yang kini dikenal dengan Panasonic. Pemuda ini adalah Konosuke Matsushita, pendiri Panasonic Corporation, sebelumnya bernama Matsushita Electric Industrial. Kini Panasonic meruoakan produser elektronik terbesar di Jepang. Perusahaan yang didirikan oleh Konosuke Matsushita pada tahun1918 ini oleh Forbes Gobal 500 ditempatkan pada peringkat 59 perusahaan terbesae di dunia dan masuk dalam 20 perusahaan terbesar semi konduktor.
Pada tahun 2009, perusahaan yang berbasis di KAdoma Jepang ini menghasilkan pendapatan senilai US$ 77.2 miliar (atau 7.765.510 yan atau Rp 722 triliun), keuntungan bersih mencapai US$ 60.4830 (Rp 648,9 triliun). Terbayangkah perusahaan sebesar itu dibangun hanya dengan modal uang 62 yen dan dirintis dari rumah kontrakan seluas 40m2?
Hikmah: modal utama Matsushita memang bukan uang, tetapi kemauan yang keras untuk belajar, kerja keras tanpa hitung-hitungan, dan komitmen untuk berkembang dan bekerja sebaik mungkin.

b. Apakah menuju bisnis sukses harus BERPENDIDIKAN TINGGI dan punya gelar banyak???
Pemilik jaringan Bimbingan Belajar Terbesar di Indonesia
Pria ini adalah pendiri Lembaga Bimbingan Belajar Primagama yang kini merupakan jaringan bimbingan belajar terbesar di Indonesia. Ribuan siswanya sudah berhasil tembus di perguruan tingi. Belum lagi jumlah yang berhasil mendapat beasiswa ke luar negeri. Saat ini kantor cabang Primagama telah berjumlah 718 dan tersebar di 144 kota/kabupaten serta 33 propinsi di seluruh wilayah Indonesia.
Dengan modal Rp 300.000, ia berhasil membangun Primagama menjadi bimbingan tes terbesar dengan omzet Rp 28 miliar per tahun. Itu baru dari Lembaga Pendidikan Primagama saja, belum dari usaha lainnya seperti Institut Manajemen dan Komputer, atau usaha kontraktor yang didirikannya tahun 1992. Sekarang usahanya tercatat tersebar di tiga belas perusahaan, meliputi bidang usaha pendidikan, penerbit, percetakan, biro perjalanan, properti, dan bahkan restoran Padang. Perusahaan-perusahaan tersebut berada di bawah naungan induk perusahaan Primagama.
Saat ini, primagama dalah satu-satunya bimbingan belajar yang mempunyai kelengkapan akademik paling lengkap, materi belajar yang sangat prediktif, paling berpengalamnan, sudah membimbing lebih dari 2,5 juta siswa di seluruh wilayah Indonesia. Primagama adalah satu-satunya lembaga pendidikan yang telah mendapat sertifikat ISO 9001:2008.
Gelar strata apa yang harus disandang orang yang mendirikan lembaga pendidikan sampai sebesar ini? Doktor atau Profesor? Atau berapa gelar yang dibutuhkan?
Pendiri primagama ini adalah Purdi E. Chandra. Ia tidak mempunyai gelar karena drop out dari kampus alias tidak menyelesaikan kuliah. Ia memberanikan diri untuk membuka usaha untuk tersebut, sebab ia berpendapat kalau tidak mempunyai keterampilan, maka banyak orang lain yang terampil di bidangnya bias menjadi mitra usaha. Bagi Purdi, yang terpenting adalah keberanian dulu membuka usaha. Apapun jenisnya. Apapun namanya.
Hikmah: purdi E. Chandra tidak mempunyai gelar tetapi berhasil membantu puluhan ribu orang mendapatkan gelar kesarjanaan. Ia tahu bahwa tidak harus memiliki gelar utuk sukses, tetapi ia juga tidak anti gelar, bahkan bisnisnya mendukung setiap siswa yang ingin mendapatkan gelar setinggi-tingginya.

c. Apakah menuju bisnis sukses harus dari keluarga KAYA??
Nasib Anak Yatim yang Miskin.
Simak kisah suksesnya yang diungkap dalam buku penuh inspirasi Quantum Leap terbitan Elex Media Komputindo.
Saya sendiri berangkat dari maa kecil penuh kekurangan, kemiskinan, dan penderitaan. Saya harus memulai bisnis hanya dengan modal ‘otak’, ‘keringat’, dan ‘doa’. Tidak ada modal uang dan fasilitas khusus.
Saya lahir di Parigi pada tanggal 24 Agustus 1931. Semasa kanak-kanak, keluarga kami memiliki rumah sekaligus took kelontong. Kehidupan masa kkecil saya adalah kehidupan anak desa yang bahagia sampai terjadi sebuah tragedi di tengah keluarga kami,
Ketika saya 12 tahun., ayah tercinta ditangkap dan dipenjarakan tentara penjajah dengan sebuah tuduhan palsu menjadi mata-mata belanda. Tidak lama kemudian, ayah wafat di dalam penjara di Manado. Saya bukan saja kehilangan ayah saya. Toko kelontong kami ditutup Jepang. Saya menjadi anak yatim dan keluarga kami berubah menjadi keluarga miskin. Saya bahkan tidak tahu di mana makam syah sampai hari ini.
Akan tetapi saya optimis mampu mengubah penderitaan menjadi kemakmuran. Untuk menuju kesana saya menempuh perjalanan sulit , berbatu-batu, terjal, dan berduri.
Apakah pemuda miskin ini berhasil menjadi orang sukses?
Pemuda ini tidak lain adalah Ir. Ciputra
Jika predikat tokoh pembangunan Nasional bias diambil dari pihak swasta, , tentu Dr. Ir. Ciputra adalah salah satu kandidat yang paling layak. Ia telah membangun lebih dar 100.000 rumah. Memegang 100 proyek besar seperti gedung, perkantoran mall, rumah sakit, hotel dengan total membangun 14.000 ruang kerja.
Lulusan ITB ini mengembangkan banyak kawasan bar di beberapa wilayah, bahkan kwasan elit yang dibangunnya berasal dari kawasan kumuh dan kotor. Ia mengubah kawasan Ancol yang kumuh menjadi salah satu dari 5 kawasan wisata terbesar di dunia. Dengan jumlah pengunjung13 juta per tahun, dan hanya kalah oleh jumlah pengunjung Disneyland dan Disneyworld. Ia juga mengubah kawasan kumuh di Jakarta dan Surabaya menjadi hunian elit.
Pada masa SD ia biasa berjalan kaki ke sekolah yang jaraknya 7km. pulang pergi menjadi 14km. pagi-pagi benar sebelum berangkat ke sekolah, ia harus mengatur makanan bagi semua ternaknya.
Ia mengalami banyak kesulitan dan hambatan namun itu bukan menjadi alasan untuk tidak berprestasi. Kepahitan masa kecil telah menimbulkan tekad dan keputusan penting yaitu memiliki cita-cita berseekolah di pulau Jawa demi hari depan yang lebih baik, bebas dari kemiskinan dan kemelaratan.



Daftar Pustaka:
Alamsyah Isa, No Excuse! Orang Sukses Berhenti Mencari Alasan, 2010, Depok: Asma Nadia Publishing House.
Gunara Torik, Marketing Muhammad-Strategi Bisnis Nabi Muhammad SAW, 2007, Bandung: Madania Prima
Harahap Khairul Amru, Rahasia Sukses Bisnis Khadijah, 2008, Tangerang: Qultum Media.
http://faihu.wordpress.com
http://www.bisnisislami.web.id



Disusun oleh:
Addini Urwah Hanifah
40109021

Diajukan untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester 4
Mata kuliah Etika Bisnis Syariah

2 comments: