Friday, December 12, 2014

Puding Coklat dan Vla Vanilla

Pekan lalu, di rumah ummi saya ada pengajian emak-emak. Tau kan biasanya “PENGAJIAN” itu (apalagi ibu-ibu), isi acaranya gak sekedar “ngaji” aja lho. Tapi harus kudu wajib ada makanannya. Karena apalah arti setiap acara kumpul-kumpulnya orang Indonesia jika tak ada acara makan-makannya. Rupanya semboyan “Makan gak makan asal kumpul” itu menurut saya kurang pas deh. Harusnya diganti jadi “Kumpul-kumpul berarti makan-makan” hahaha



Nah, kalau acara makan-makan versi pengajian ummi saya ini biasanya setiap peserta sudah punya tugas masing-masing dalam membawa persenjataan, eh maksudnya makanan. Ada yang bawa makanan pembuka, makanan inti, dan makanan penutup atau pencuci mulut. Untuk pengajian kali ini, ummi saya kebagian menyediakan makanan penutup. Karena ummi saya sedang tidak sempat membuat makanan, maka saya yang diminta tolong untuk buatnya. Ummi mau dibikinkan pudding coklat. Hmm pudding coklat yang pakai vla vanilla kyaknya mantap tuh. Sudah terbayang di pikiran kalau saya mau buat pudding coklat yang super nyoklat dan yummy vla nya. Oke deh, akhirnya saya menyetujui karena sebagian besar bahan-bahannya sudah saya miliki di rumah, cuma susu yang belum saya punya.

Buat pudding ini tergolong mudah dan tidak terlalu lama, bahannya pun tidak sulit. Jadi saya mengerjakannya dari pukul 10.00 pagi sementara pengajian dimulai pukul 13.00.



Untuk membuat pudding yang super nyoklat ini, saya menggunakan susu coklat yang cukup banyak. Susu yang digunakan sebaiknya susu cair yang kental, saya menggunakan merk Diamond. Karena merupakan susu pasteurisasi (produk susu yang dianjurkan untuk ibu hamil harus dipasteurisasi terlebih dahulu). Saya menggunakan susu cokelat sekitar 2.250 ml untuk 2 sachet agar. Rarsa coklat dan manisnya banyak berasal dari susunya. Jadi tidak perlu menambahkan gula terlalu banyak yaa. Selain itu, untuk menyumbang rasa coklat dalam pudding yang nyoklat dan yummy ini, saya menggunakan cokelat blok yang milk, tetapi yang dark chocolate pun bisa digunakan. Saran saya, ketika akan menggunaan cokelat blok tersebut harus diparut menggunakan parutan keju. Hal ini dilakukan agar coklat blok mudah larut jika dimasak dan meminimalisir cokelat yang bergumpal ketika pudding sudah mendidih.



Setiap membuat pudding, saya jarang membuat vanilla sendiri. Biasanya saya memakai vla instan yang banyak dijual di pasaran karena alasan kepraktisan dan mempersingkat waktu. Nah, untuk kali ini saya berniat membuat sendiri vla vanillanya. Akhirnya saya searching di google, dan saya menemukan resep vla vanilla yang lembut dan yummy di blognya mba Endang. Disana dijelaskan bahwa Rahasia supaya vla lembut dan terasa seperti es krim yang meleleh adalah dengan memprosesnya di blender hingga halus. Anda bisa menambahkan parutan kulit jeruk lemon atau orange di vla untuk memberikan rasa semriwing jeruk yang segar. Simpan vla bersama puding di kulkas hingga benar-benar dingin sebelum disantap. Oke, inilah resepnya. Cekidot


Puding Coklat dan Vla Vanilla


Bahan:

- 2 bungkus agar-agar coklat
- 100 s/d 150 gram gula pasir (susu coklat kemasan sudah terasa manis)
- 1/2 sendok teh garam
- 30 gram coklat bubuk kualitas yang baik
- 2 liter susu coklat kemasan kotak + 250 ml susu coklat kemasan kecil (saya pakai merk Diamond)
- 300 s/d 400 gram coklat blok, parut dengan parutan keju agar mudah larut.

Bahan vla:

- 250 gram gula pasir
- 3 sendok makan tepung maizena
- 1/4 sendok teh garam
- 2 sendok teh vanila extract atau 1/2 sendok teh vanili bubuk
- 700 ml susu cair
- 1 sendok teh parutan kulit jeruk lemon atau orange/sunskist (optional)

Cara membuat



Siapkan panci, masukkan agar-agar bubuk, bubuk coklat, gula pasir, dan garam, aduk rata. Tambahkan sekitar 200 ml susu coklat cair, aduk dengan sendok atau spatula hingga bahan larut dan tidak menggumpal. Tambahkan sisa susu cair dan aduk rata.


Note: Jika anda memasukkan susu sekaligus banyak akan menyulitkan untuk menghilangkan gumpalan-gumpalan yang terbentuk karena itu tambahkan sedikit susu cair dan aduk hingga benar-benar larut baru kemudian masukkan sisa susu cair yang digunakan.

Masak dengan api sedang sambil diaduk-aduk hingga larutan mulai mengeluarkan letupan-letupan kecil tanda mendidih. Masukkan potongan coklat blok dan aduk terus sambil larutan dimasak hingga semua coklat blok menjadi lumer dan tercampur rata dengan larutan susu. Jika adonan agar-agar telah mendidih segera matikan api kompor. Tuangkan larutan ke loyang yang telah disiapkan. Saya menggunakann satu Loyang bulat yang besar, dan Loyang bulat kecil, beserta Tupperware ukuran sedang. Beberapa mangkuk kecil (ini untuk keperluan foto), anda bisa menggunakan loyang apapun yang ada termasuk mangkuk atau gelas kecil.

Biarkan uap panas puding hilang, kemudian masukkan ke kulkas hingga puding dingin dan keras.

Membuat Vla Vanilla

Siapkan panci, masukkan gula dan tepung maizena, tambahkan sekitar 200 ml susu cair, aduk rata hingga larut. Masukkan sisa susu, garam dan parutan kuit jeruk (jika pakai). Masak dengan api sedang sambil diaduk hingga mendidih dan kental. Angkat dari kompor.


Biarkan uap panasnya hilang, tuangkan ekstrak vanilla dan esktrak rum (jika pakai), aduk rata dan biarkan hingga dingin. Masukkan vla ke dalam blender dan proses hingga halus. Simpan vla di kulkas hingga dingin sebelum disantap dengan puding.

Super yummy!
Read More … Puding Coklat dan Vla Vanilla

Monday, October 6, 2014

Hidangan Idul Adha: Nasi Biryani Khas India

Assalamu’alaikum, para pembaca setia blog Addini. Bagaimana kabarnya Idul Adha di tempat kalian? Hmm yang pastinya, Hari Idul Adha ini bisa dibilang hari Makan Daging Nasional, bahkan tingkat dunia ya. Hehe Setiap rumah pun biasanya memiliki stok daging qurban, baik berupa sapi, kambing, atau domba dan unta (tapi kalau di Indonesia saya belum pernah dengar ada yang qurban unta :D ) termasuk di rumah saya.

Sudah lama sekali saya mengidamkan olahan daging kambing berupa nasi kebuli. Nasi Kebuli adalah kuliner Arab/timur tengah. Waktu saya kecil, ummi saya sering memasak nasi kebuli untuk kami sekeluarga.Walaupun ummi bukan keturunan arab, tapi Nasi kebuli Ummi sangat lezaaat, Laziiz jiddan, Raos pisan euy :D

Setiap kali nasi kebuli buatan ummi sudah matang, langsung dilahap oleh tangan-tangan kecil milik saya dan adik-adik saya. Jangan salah, kami masih kecil pun porsi makannya seperti orang dewasa jika sudah berhadapan dengan nasi kebuli ummi. Seperti orang yang belum makan dua bulan. Wkakaka

Oke fix, Saya NGIDAM NASI KEBULI. Bukan semata karena bawaan bayi saja, tapi karena kerinduan emaknya (saya) pada hidangan tersebut dan memang sudah lama sekali saya tidak makan nasi kebuli. Karena mendekati momen Idul Adha, saya menunggu daging qurban untuk memasaknya.Tapi ketika daging dibagikan di komplek rumah,ternyata saya kebagian daging sapi, bukan daging kambing seperti yang saya harapkan. Akhirnya saya memutar otak untuk menyiasatinya, Bagaimana saya bisa makan yang mirip nasi kebuli tapi dari daging sapi. Setelah browsing dan Tanya kesana kemari, datanglah inspirasi untuk membuat Nasi Biryani.

Biryani (Nastaliq: بریانی ; bahasa Hindi: बिरयानी) atau biriani (beriani) adalah hidangan berupa nasi (biasanya dari berasbasmati) yang dimasak bersama rempah-rempah, sayuran, atau daging. Di Indonesia dan Malaysia, hidangan ini disebut dengan tambahan kata nasi (nasi biryani, nasi briyani, nasi briani, atau nasi beriani Biryani aslinya berasal dari dapur kerajaan Mughal, India namun kemudian berkembang ke negara-negara lainnya di sub-benua India. Kolkata, Lucknow, Hyderabad dan Delhi, merupakan daerah utama penghasil nasi biryani. Variasi nasi versi lokalnya juga sangat terkenal di Asia Tenggara, Timur Tengah, dan komunitas Asia yang tinggal di luar negaranya


Nasi Biryani dan nasi kebuli memang sekilas mirip.Perbedaan dengan nasi biryani adalah nasi dimasak langsung dalam kuah kaldu daging atau ayam beserta bumbu-bumbunya, jadi mirip seperti nasi pilaf dan umumnya tidak menggunakan bumbu kari sehingga tidak berwarna kekuningan sebagaimana nasi biryani.

Sejujurnya, ini pertama kalinya saya memasak masakan internasional(ceileeh gayanya). Banyak rempah-rempah khas kuliner timur tengah yang jarang digunakan pada masakan Indonesia. Jadi saya membeli bumbunya sekalian belajar mengenal rempah-rempah yang terdengar baru di telinga saya seperti jinten, kapulaga, cengkeh, pekak/bunga lawang. Maklumlah, masih pemula. Xixixi

Nasi biryani buatan saya tak luput dari bantuan suami saya. Dia yang mengantar saya berbelanja ke pasar, dan membantu mengiris daging yang beku karena dari baru dikeluarkan dari freezer .Cowok ganteng itu sungguh baik hati dan sering membuat saya melting, karena tidak segan-segan membantu saya memasak dan bela-belain berkutat di pasar dan dapur sebelum dia berangkat ke kantor. Buat ibu-ibu, memasak bareng suami juga menambah keharmonisan rumah tangga lhoo.. *kedipinmata

Oke, kembali ke laptop :D Nasi Biryani ini biasanya memakai beras khusus bernama beras basmati. Karakter beras ini panjang (long grain) dan tidak lengket seperti beras Indonesia. Tapi beras ini lumayan sulit didapat dan harganyaaa alamak, menguras kantong. Hehe Walaupun begitu, saya tidak menyerah dan menggantinya dengan beras pulen biasa. Dan ternyata rasanya tetap maknyos.

Berikut ini saya tampilkan resep dan cara membuat nasi biryani dengan menggunakan panci biasa dan rice cooker. Anda bisa memilih yang mana lebih anda sukai. Jika menggunakan panci, harus berhati-hati karena jika api terlalu besar, maka bagian bawah nasi akan gosong. Apabila menggunakan rice cooker, nasi seperti di steam/dikukus sehingga bagian dasarnya tidak gosong. Tetapi rasanya memang lebih ‘nendang’ jika pakai panci. Namun begitu, saya akui, saya belum ahli memasak nasi dengan panci biasa, akhirnya saya menggunakan rice cooker/ magicom saja. hehehe Eheemm, mari kita langsung menuju TKP

Nasi Biryani Daging Sapi

Untuk 4 orang

Bahan:

- 500 gram beras, pilih yang bulir panjang/long grain

Bumbu dan bahan kaldu daging:

- 1 sendok makan minyak sayur
- 250 gram daging sapi, potong tipis memanjang
- 1 liter air
- paket rempah (bungkus jadi satu menggunakan kain putih tipis): 1 sendok teh biji ketumbar, 1 sendok teh jintan, 3 buah kapulaga, 10 butir merica hitam butiran, 5 butir cengkeh
- 1 sendok makan bubuk kari instan


Bumbu dan bahan untuk menumis nasi:

- 1 1/2 sendok makan margarine (minyak samin lebih nendang)
- 3 butir bawang merah, iris tipis memanjang
- 4 butir bawang putih, iris tipis memanjang
- 1/2 buah bawang bombay, cincang kasar
- 2 ruas jahe, iris tipis
- 2 sendok makan puree tomat (bisa diganti dengan 4 sendok makan saus tomat)
- 200 ml susu cair
- 2 batang kayu manis
- 2 buah kembang lawang/pekak
- 2 butir kapulaga
- 1/2 sendok teh merica bubuk
- 1/2 sendok teh kunyit bubuk
- 2 sendok teh kaldu bubuk
- 2 sendok teh garam


Cara membuat:

Siapkan beras, kalau bisa pilih beras jenis bulir panjang mirip seperti beras basmati. Cuci bersih beras, kemudian rendam dengan air yang banyak hingga seluruh beras tertutup air. Diamkan selama minimal 2 jam. Tiriskan.

Siapkan wajan, beri 1 sendok makan minyak, panaskan. Tumis irisan daging hingga permukaannya kecoklatan. Masukkan 1 liter air, paket rempah dan bubuk kari instan. Rebus hingga daging empuk dan air kaldu berkurang hingga setengahnya. Angkat, buang bungkusan paket rempah.

Siapkan panci, masukkan margarine, lelehkan. Tumis bawang merah, bawang putih, bawang bombay dan jahe hingga harum. Masukkan kayu manis, kembang lawang, dan kapulaga, aduk rata. Tambahkan puree tomat, kaldu bubuk, garam, kunyit bubuk, merica bubuk dan susu cair, aduk rata Tuangkan beras yang telah ditiriskan, aduk-aduk hingga semua bumbu dan beras tercampur rata. Biarkan hingga susu meresap. Ambil + 300 ml air kaldu daging masukkan ke dalam tumisan beras beserta dagingnya sekalian, aduk rata.

Kecilkan api hingga sangat kecil, bungkus tutup panci dengan kain serbet. Tutup panci berisi beras dan masak selama 15 - 20 menit hingga nasi matang. Gunakan api yang sangat kecil agar beras matang perlahan dan tidak membuat bagian dasar nasi menjadi gosong.

Angkat nasi, aduk dan gemburkan dengan garpu hingga nasi menjadi tercerai berai.



Untuk memasaknya menggunakan rice cooker, beri margarine di rice cooker sambil rice cooker dalam posisi menyala. Panaskan margarine, tumis bumbu-bumbu dan ikuti instruksi seperti di atas. Masukkan susu cair dan beras, aduk rata.

Tambahkan kaldu + daging, ukur takaran air kaldu sesuai petunjuk penggunaan rice cooker anda ya. Aduk rata. Tutup rice cooker dan masak hingga nasi matang. Jika nasi telah matang, segera gemburkan nasi menggunakan garpu. Siap disantap. Yummy!

Sumber:

Resep dari sini
Wikipedia - Biryani
Read More … Hidangan Idul Adha: Nasi Biryani Khas India

Wednesday, April 9, 2014

French Toast: Roti Panggang Ala Perancis

Assalamu’alaikum, everybody…!

Senangnya bisa menulis kembali di blog ini. Setelah vakum beberapa waktu, (tiup debu-di sana sini) Hmm tepatnya beberapa bulan hingga berganti tahun tidak mengisi blog ini. Huhuhu . Dan saya juga sudah berganti “status”. Ehem, gak ada yang nanya ya. Skip deh. Muehehehe :D

Hari ini tanggal 9 april 2014 adalah hari berpesta-nya Seluruh Rakyat Indonesia. Yup, pesta demokrasi untuk pemilihan anggota legislatif! Yuhuuu by the way anyway busway, kalian bakalan nyoblos apa nih? Bingung yaaa? Gak usah bingung, pilih aja partai yang bersih, dan benar-benar memperjuangkan hak KITA sebagai rakyat. KITA lho, bukan DIA secara pribadi : c :

Okey, sebagai warga Negara yang baik dan rajin menabung, pasti kalian akan menggunakan hak pilih kalian doong. NO GOLPUT, NO MONEY POLITIC. It’s BIG NO NO NO. Suara kita gak semurah sebatang rokok di pinggir jalan kan? 

Nah, bagi yang mau nyoblos, jangan lupa sarapan dulu ya cyyyyn. Selain hari pemilihan, bapak Presiden sudah menetapkan hari ini sebagai hari Libur Nasional. So, gak ada salahnya menyempatkan diri untuk menyiapkan sarapan yang “gak biasa” dan cetar membahana badai. Ceilah! Haha

Kalo beli di luar juga bosen kan, Apalagi bagi Bunda yang sudah memiliki buah hati, gak tega gitu kalau kasih mereka makanan yang gak terjamin kesehatan dan kebersihannya. Aku memilih “French Toast” sebagai sarapan pagi ini. Hah? Apa tuh? Itu lho, roti yang dicelupkan ke adonan telur, susu, dan rempah-rempah. Ini dia resepnya, cekidot gaan


French Toast: Roti Panggang a la Perancis


Untuk 6 buah roti


Bahan:

- 6 lembar roti tawar, jangan buang bagian tepinya (Jika ada roti gandum, itu lebih baik. Karena rasanya nanti tidak terlalu manis dan lebih cepat kenyang)

- 2 butir telur

- 100 ml susu cair (bias menggunakan susu bubuk yang dilarutkan air)

- 1 sendok teh kayu manis bubuk (jika tidak suka rasa kayu manis, bias di skip, walaupun aroma nya akan berbeda).

- 2 sendok makan gula pasir

- 1 sendok teh vanila ekstrak (vanilla ekstrak ampuh untuk menghilangkan bau amis telur)

- margarine yang banyak untuk menggoreng roti



Bahan pendamping:

- meisses coklat
- selai
- gula bubuk
(tambahkan toping lain favorit anda)

Cara membuat

1. Kocok Lepas 2 butir telur (tidak perlu sampai berbusa-busa)

2. Masukkan Susu cair, gula, vanilla ekstrak dan kayu manis bubuk. Aduk hingga semuanya tercampur rata.

3. TUangkan larutan tersebut ke dalam wadah yang ukurannya pas jika roti dicelupkan ke dalamnya.

4. Siapkan wajan anti lengket/Teflon. Beri ½ sdm margarine, panaskan

5. Celupkan roti tawar (satu per satu) ke dalam larutan, bolak balik dengan spatula agar meresap. Tapi jangan terlalu lama karena nanti roti akan layu/lembek dan sangat basah.

6. Angkat roti dari larutan hingga roti menjadi agak tiris, letakkan roti di permukaan pan panas. Goreng dengan api sedang hingga permukaannya kuning kecoklatan. Balikkan dan goreng sisi sebelahnya lagi hingga matang.

7. Angkat dan letakkan di piring saji.

8. Taburkan meisses/ gula bubuk / selai di atas nya sesuai selera anda.

Taraaaa, This is it! French Toast Ala Chef Addini (hahah ngikutin chef parah yak :D )

Sumber resep Repost dari sini Saya mempraktekkan dan memasak ulang hingga seperti foto di atas
Read More … French Toast: Roti Panggang Ala Perancis