Saturday, January 9, 2016

Laki-Laki atau Perempuan??? (bagian 2)

Urusan jenis kelamin bayi yang sering tertukar pada anak saya ternyata tidak berhenti sampai meja operasi saja. Setelah dia lahir, masih banyak yang menanyakan ini bayi laki-laki atau perempuan dan banyak yang menyangka Ayesha adalah anak laki-laki lantaran dia tidak memakai anting atau perhiasan emas lainnya seperti umumnya bayi perempuan. Setiap bertemu dengan orang pasti banyak yang tanya,
" ini laki-laki atau perempuan?"
lalu saya jawab "perempuan"
"Kirain laki, habisnya gak pakai anting sih" lanjut si penanya.

Hmm pertanyaan itu mungkin sudah ratusan atau ribuan kali ya saya dapatkan. hehehe Lebay!
Tapi Ini serius loh, capek juga kalau tiap ketemu orang, tanggapannya selalu seperti itu. Adek tuh gak bisa diginiin bang.huhuhu 😥😥😥

Tidak berhenti sampai situ saja bahkan ketika saya berobat ke puskesmas dan bertemu bidan juga dokter atau tenaga kesehatan perempuan lainnya semua menanyakan "ini bayi perempuan atau laki-laki. Kok tidak pakai anting?"
Ketika giliran ayesha mau diperiksa, pertama ketemu dokternya saya malah dinasehatin,
"Anting kan untuk identitas bayinya, Bu. Kalau gak pakai anting, gimana bisa tahu ini perempuan, bu? Tanya dokter.
"nanti kan pakai jilbab dok, ini dilepas jilbabnya karena mau diperiksa." jawab saya dengan agak heran karena bu dokter ini pakai kerudung juga lho, masa' yang begini dipermasalahkan.

Kemudian ummi saya yg menemani pun ikut bersuara
"iya dok, ini ibunya Ayesha aja gak saya tindik dan ga pakai anting dari bayi kok"

"Lho, kenapa begitu? Memang dalam Islam hukum bayi ditindik gimana ya bu?" tanya dokternya lagi.
Trus ummi makin semangat menjelaskan bla bla bla bla panjang kali lebar.

Saya cuma bisa melongo dan berkata dalam hati:
Ehem ehem, helllooo bu dokter, ini anak saya kapan mau diperiksanya yaa??? kok malah konsultasi syariah disini siiih
*lambaikantangankekamera*
*krik krik*

Lain halnya kalau saya berobat ke dsa laki-laki, sepertinya mereka tidak terlalu mementingkan masalah anting-antingan. Para bapak dokter enggak ada tuh yang nanyain ayesha laki-laki atau perempuan karena sudah tertulis di datanya perempuan. Dan gak ada yang protes Kenapa dia gak pakai anting. Hmm berarti perempuan memang lebih ribet deh dalam urusan printilan begini.

Pertanyaan seperti itu sebenarnya sudah saya antisipasi lho dengan memakaikan baju-baju warna pink, bunga bunga, dress girly, yang unyu-unyu deh pokoknya. Anehnya, sudah pakai Ootede seperti itu masih ada saja yang bertanya ini laki-laki atau perempuan dan lebih parahnya lagi waktu itu saya pergi makan diluar dengan Ayesha. Ketika hendak mau pulang, bapak pemilik rumah makan menyapa kami dengan pertanyaan basa basi, rumahnya dimana dll. Kemudian dia dan bertanya, bayi saya laki atau perempuan. Padahal waktu itu Ayesha sedang memakai jilbab!
Ya menurut nganaaaa ini laki-laki atau perempuan??? hufffttt 😑😤

Agak dongkol juga sih, kebangetan kan kalau udah pakai jilbab masih ditanya jenis kelaminnya. Kalo kata bang haji mah Sungguh THER..LHA..LHUU 😆
Yaa masa kalo ini bayi lakik gw pakein kerudung sih, iseng amaaatt 😅😝

Sepulangnya kemudian saya cerita kejadian tersebut ke Ummi. Responnya ummi malah ketawa. "Dulu juga teteh (sebutan ke saya) waktu bayi ummi pakein jilbab tapi masih banyak yang nanya ini laki atau perempuan. Kirain karena jaman dulu taun 92 itu jarang banget dan masih aneh orang liat bayi pakai jilbab. Gak taunya emang keturunan toh. Wkwkwk"

Ternyataaa..  Gubrak!

No comments:

Post a Comment